Senin, 01 November 2010

Mengolah LIdi Menjadi Tenunan

Biasanya orang menggunakan lidi sebagai sapu untuk membersihkan teras rumahnya, tapi ditangan trampil Eko Rudiyanto lidi bisa diubah menjadi kerajinan tenun yang cantik dan dapat dibuat menjadi berbagai macam peralatan rumah tangga. Berlokasi di tempat tinggalnya di Dusun Giren, Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, DIY, Eko memulai usahanya sejak tahun 2002.

Sebelum Eko memulai usaha ini, dia pernah mencoba bisnis elur puyuh, tetapi dia menglami kegagalan, sampai suatu hari ia tertarik untuk belajar menenun dari mertuanya dan tertarik untuk mengembangkannya. Sampai saat ini eko mampu mempekerjakan lebih dari 130 orang. Dimana masing-masing tenaga kerja dapat memproduksi 4buah tenunan lidi per minggunya. Tenaga kerja diambil dari lingkungan sekitar rumahnya dengan upah Rp 1.100 per meter tenunan.



Proses poduksi tenunan lidi ini sama seperti menenun pada kain, pertama benang dipintal menjadi gulungan besr, lalu lidi kering yang telah dibersihkan dipintal bersama benang. Barang setengah jadi pun telah dibuat dengan panjang 11meter dan lebar 1/2meter. Setelah itu hasil tenunan dapat dibentuk sesuai pesanan dan dapat ditambahkan beberapa ornamen seperti pita, kerang-kerangan, atau ornamen lainnya sehingga barang hasil tenunan menjadi lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Tenun lidi yang telah jadi dijual seharga Rp 5.000 per meternya. Omset perbulannya dapat mencapai Rp 28juta dengan keuntungan kurang lenih 35persen.
Walaupun bisnis yang dijalaninya telah berjalan cukup baik, karena bahan baku lidi yang mudah diperoleh didaerah Kulon Progo dan Ciamis, Jawa Barat. tetapi eko mash kesulitan dalam memenuhi permintaan yang cukup banyak, dari 1000 permintaan per bulannya, eko hanya dapa memnuhi setengah dari permintaan yang ada. Hal itu dikarenakan minimnya tenaga kerja yang tertarik dibidang ini padahal bisnis ini memiliki peluang bisnis yang bagus karena permintaan tidak hanya berasal dari dalam negeri saja tetapi juga diluar negri, tetapi pengeksporan dilakukan dengan bantuan pengepul. Pemasaran produk dalam negri sudah mencakup daerah Jakarta, Magelang, dan Surakarta.

Proses pemasaran yang dilakukan oleh eko dengan mengunjungi perusahaan-perusahaan secara langsung dan memberikan contoh produknya. Hal itu tentu dapat menghemat biaya promosi tetapi dapat menambah jumlah pelanggannya. Menurut saya kemajuan teknologi yang ada sekarang ini dapat digunakan untuk memudahkan pemasaran dari produk tenunan lidi ini, salah satunya melalui situs jejaring sosial seperti facebook. Selain kita bisa menghemat biaya promosi tetapi juga bisa menambah pangsa pasar dari produk tenun lidi ini. Mungkin bisa juga melalui suatu blog, kita bisa mempromosikan produk dengan memperlihatkan gambar dari produk yang dibuat. Dan untuk masalah kurangnya tenaga kerja, dapat diadakan sejenis pelatihan dan tidak hanya dilakukan pada masyarat sekitar saja tetapi juga untuk masyarakat yang lenih luas jangkauannya.

Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar